1.1.1.1. Membaca Materi Kuliah
Konsep Hama dan Penyakit Tumbuhan
Setiap organisme memerlukan makanan. Tanaman dan tumbuhan berklorofil menyerap karbondioksida dari udara dan air bersama unsur hara terlarut dari dalam tanah untuk diubah dengan menggunakan energi sinar matahari melalui proses fotosintesis menjadi makanannya. Secara ekologis, organisme semacam ini dikenal sebagai autotrof (autotroph), dapat membuat makanan sendiri. Namun selain organisme autotrof sebagaimana halnya tumbuhan berklorofil, banyak organisme lain tidak dapat membuat makanannya sendiri. Organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri secara ekologis digolongkan sebagai heterotrof (heterotroph) dan pengurai atau dekomposer (decomposer). Untuk memperoleh makanannya, organisme heterotrof memakan organisme lain sedangkan organisme pengurai menguraikan organisme yang sudah mati. Organisme heterotrof yang memakan organisme lain yang hanya memakan tumbuhan dikenal sebagai herbivor (herbivore), yang hanya memakan hewan dikenal sebagai karnivor (carnivore), dan yang memakan tumbuhan dan hewan dikenal sebagai omnivor (omnivore). Kita manusia termasuk organisme omnivor. Dalam ekologi, peristiwa membuat makanan sendiri serta memakan dan menguraikan organisme lain sebagai sumber makanan dikenal sebagai rantai makanan (food chain) jika melibatkan hanya rangkaian lurus proses memakan atau menguraikan dan sebagai jejaring makanan atau jaring-jaring makanan (food web) bila mencakup rangkaian bercabang yang saling berkaitan satu sama lain.
- Individu mempunyai kemampuan tinggi untuk menimbulkan kerusakan pada tanaman;
- Membentuk populasi yang besar dan memencar dengan cepat;
- Tumbuhan yang dirusak merupakan tanaman yang bernilai penting bagi manusia.
![]() |
Gambar 1.1. Jejaring makanan yang disederhanakan pada tanaman mentimun. Keterangan: A. cucumeris=tungau predator Amblyseius cucumeris, I. degenerans=tungau predator Iphiseius degenerans, O. laevigator=kepik pembunuh Orius laevigator, P. persimilis=tungau predator Phytoseiulus persimilis, T. swriskii=tungau predator Typhlodromips swirskii, thrips=sayap rumbai Thrips tabaci, |
Merujuk kepada konsep sebagaimana diuraikan di atas maka Hill (1997) mendefinisikan hama sebagai berikut:
a pest is an insect (or organism) that causes harm to humans, their livestock, crops or possessions
- Menurut Windham & Windham (2004): “A disease is the result of a dynamic, detrimental relationship between an organism (emphasis added) that parasitizes or interferes with the normal processes of cells or tissue, or both, of the plant. The organism that incites or causes the disease process with the host is called a pathogen. … Plant stresses or plant injuries are not diseases because they are not dynamic; that is, they do not change over time.” (sebagaimana dikutip oleh Baudoin, 2007). Menurut definisi ini, penyakit tumbuhan adalah penyakit yang disebabkan hanya oleh organisme, tidak oleh keadaan lingkungan yang berperan hanya sebagai faktor yang mempengaruhi.
- Menurut Agrios (1995) “Any disturbance brought about a pathogen or an environmental factor which interferes with manufacture, translocation or utilization of food, mineral nutrients and water in such a way that the infected plant changes in appearance and yields less than a normal healthy plant of the same variety.”, sedangkan patogen adalah "any agent that causes a disease is generally referred to as living organisms such as fungus or bacterium that causes disease." Agrios (1995) membedakan penyakit infeksi (infectious diseases) yang disebabkan oleh patogen dan penyakit non-infeksi (non-infectious diseases) yang disebabkan oleh faktor lingkungan.
- Hama dan penyakit parasitik (parasitic pests and diseases): disebabkan oleh organisme (agen hidup) yang merusak tanaman untuk menggunakannya sebagai makanan, mencakup vertebrata, moluska, nematoda, jamur (dan oomycetes), bakteri, virus, dan tumbuhan berbunga parasitik
- Hama dan penyakit non-parasitik (non-parasitic pests and diseases): disebabkan oleh organisme (agen hidup) yang merusak tanaman bukan untuk menggunakannya sebagai makanan, melainkan untuk kepentingan lain seperti misalnya serangga tertentu untuk membuat sarang, hewan peliharaan untuk bermain, dsb., dan bukan organisme (agen tidak hidup) seperti suhu tinggi, sinar matahari terik, kekeringan, tergenang air, sambaran petir, dan perubahan iklim.
- Status hama (pest status): status yang diberikan kepada suatu jenis organisme yang merusak jenis tanaman tertentu berdasarkan pada tingkat kerugian dan kerusakan yang ditimbulkan pada tempat dan waktu tertentu. Jenis organisme yang sama dapat berstatus bukan hama pada jenis tanaman berbeda pada tempat atau waktu yang sama atau pada tanaman yang sama pada tempat dan waktu yang berbeda. Suatu organisme menjadi berstatus sebagai hama jika populasinya meningkat menjadi di atas padat populasi keseimbangan umum (general equilibrium population), yaitu padat populasi normal rata-rata dalam jangka panjang.
- Jenis hama (pest species): suatu jenis organisme tertentu yang umumnya berstatus sebagai hama (atau patogen) pada jenis tanaman tertentu, tetapi tidak harus pada setiap tempat dan waktu, sehingga memerlukan pengendalian agar tidak meimbulkan kerugian ekonomis.
- Spektrum hama (pest spectrum): semua jenis hama (atau patogen) yang tercatat merusak jenis tanaman tertentu, baik secara lokal, nasional, maupun global setiap waktu tanaman yang bersangkutan dibudidayakan.
- Kompleks hama (pest complex): semua jenis hama (atau patogen) yang terdapat merusak jenis tanaman tertentu pada suatu waktu dan tempat tertentum, dapat saling berinteraksi satu sama lain (tetapi tidak selalu) dalam menimbulkan kerusakan pada jenis tanaman yang dirusak.
- Muatan hama (pest load): jumlah individu satu atau semua jenis hama (atau patogen) yang merusak suatu jenis tanaman tertentu pada tempat dan waktu tertentu.
- Hama ekonomis: beberapa jenis hama (atau patogen) yang merusak tanaman pada tempat dan waktu tertentu yang jika tidak dikendalikan menimbulkan kerusakan berat yang merugikan secara ekonomis bagi petani maupun bagi masyarakat pada umumnya. Status hama ekonomis diberikan kepada suatu jenis organisme berdasarkan pada kemampuannya menimbulkan ambang luka ekonomis (economic injury levels), yaitu padat populasi tertentu yang dapat menimbulkan kerusakan ekonomis (economic damage) (periksa Gambar 1.2). Kerusakan ekonomis merupakan nilai kehilangan hasil yang dapat diselamatkan yang sama dengan biaya nilai hasil yang dapat diselamatkan seandainya dilakukan pengendalian. Hama (atau patogen) dalam kategori ini memerlukan pengendalian dilakukan ketika padat populasinya mencapai ambang ekonomis (economic threshold), yaitu padat populasi yang lebih rendah daripada padat populasi ambang ekonomi, agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar.
- Hama utama (major/serious pests): jenis-jenis hama (atau patogen) dari spektrum hama suatu jenis tanaman yang biasanya berstatus sebagai hama ekonomis, padat populasi keseimbangan umumnya selalu di atas padat populasi ambang luka ekonomi, bisa jauh atau dekat.
- Hama kunci (key pests): jenis-jenis hama dari kompleks hama (atau patogen) yang berstatus sebagai hama ekonomis, padat populasi keseimbangan umumnya selalu jauh di atas padat populasi ambang luka ekonomi.
- Hama minor (minor pests): jenis-jenis hama (atau patogen) dari spektrum hama suatu jenis tanaman yang biasanya tidak berstatus sebagai hama ekonomis, padat populasi keseimbangan umumnya selalu berada di bawah padat populasi ambang luka ekonomi sebagaimana tampak pada Gamabr 1.2.
- Hama kadang-kadang (ocassional pests): jenis organisme herbivor yang padat populasinya sesekali meningkat sehingga menjadi berstatus sebagai hama (atau patogen).
- Hama potensial (potential pests): jenis organisme herbivor yang padat populasinya pada umumnya rendah sehingga tidak berstatus sebagai hama (atau patogen), tetapi jika terjadi kesalahan cara budidaya maka padat popuulasinya dappat meningkat seingga berstatus sebagai hama (atau patogen).
- Hama migran (migrant pests): jenis organisme herbivor yang dalam daur hidupnya bermigrasi, menjadi berstatus sebagai hama pada jalur lintasan migrasinya.
- Bukan hama (non-pests): beraneka jenis organisme dalam agroekosistem yang mempunyai tempat tertentu dalam rantai makanan dan jejaring makanan sehingga di antaranya ada yang berstatus sebagai organisme bermanfaat.
- Tumbuhan inang (host plants): jenis tumbuhan tertentu, baik tumbuhan liar maupun tanaman, yang diketahui dapat dimakan oleh suatu jenis hama atau diinfeksi oleh suatu jenis patogen tertentu.
- Kisaran inang (host range): seluruh jenis tumbuhan, baik tumbuhan liar maupun tanaman, yang diketahui dapat dimakan oleh suatu jenis hama atau diinfeksi oleh suatu jenis patogen tertentu.
- Inang utama (primary host): satu atau beberapa jenis tumbuhan tertentu, baik tumbuhan liar maupun tanaman, yang lebih disukai untuk dimakan oleh suatu jenis hama atau diinfeksi oleh suatu jenis patogen tertentu.
- Inang pengganti (alternative hosts): jenis tumbuhan tertentu, baik tumbuhan liar maupun tanaman, yang digunakan sebagai inang selain jenis inang utama.
- Inang penggilir (alternate hosts): jenis tumbuhan tertentu, baik tumbuhan liar maupun tanaman, yang digunakan sebagai inang pada fase tertentu (terutama patogen penyakit karat) untuk menyelesaikan daur hidupnya. Tanpa keberadaan inang penggilir, patogen penyakit karat tidak dapat menyelesaikan daur hidupnya dan tidak dapat menginfeksi tanaman.
Agar suatu jenis organisme dapat menjadi hama atau patogen yang merusak tanaman diperlukan keberadaan tiga faktor:
- Jenis organisme yang mempunyai kemampuan untuk merusak tanaman
- Tanaman inang yang tidak tahan hama atau tahan penyakit sehingga dapat dirusak
- Lingkungan yang mendukung perkembangan hama atau patogen menjadi dapat merusak atau menekan pertumbuhan tanaman sehingga menjadi mudah dirusak.
- Mengubah lanskap alami (natural landscape), untuk mengubah menjadi lanskap buatan berupa lahan pertanian, lahan permukiman, dan lahan terbangun lainnya, misalnya mengubah kawasan hutan di Kalimantan dan Papua dan padang savana di Pulau Sumba menjadi kawasan food estate dengan membudidayakan satu jenis tanaman dengan harapan untuk memenuhi kebutuhan pangan dapat mendorong berbagai organisme herbivor pada lanskap alami sebelumnya menjadi berstatus hama (dan patogen).
- Mendorong terjadinya invasi hayati (biological invasion), yaitu masuknya organisme dari luar, baik organisme yang di tempat asalnya tidak berstatus maupun berstatus hama (atau patogen), baik dengan secara sengaja maupun tidak sengaja, melalui globalisasi dan perdagangan bebas. Globalisasi memungkinkan organisme yang berasal dari tempat-tempat yang sangat jauh dapat dengan cepat mencapai tempat baru melalui penerbangan dan perdagangan bebas mengharuskan prosedur karantina disesuaikan agar tidak menghambat perdagangan internasional.
- Menimbulkan kontaminasi ekosistem (ecosystem contamination), dengan melalui pembudidayaan bibit unggul berdaya hasil tinggi, penggunaan pupuk, penggunaan pestisida secara berlebiha, dan penerapan pola pertanaman monokultur secara luas atas nama peningkatan produksi melalui intensifikasi pertanian, berisiko menyebabkan tanaman menjadi semakin rentan, hama dan patogen menjadi resisten, hama (dan patogen) sekunder menjadi meningkat populasinya karena terbunuh musuh alaminya, dan organisme herbivor yang sebelumnya tidak berstatus hama (atau patogen) meningkat populasinya menjadi berstatus hama (atau patogen).
- Mempercepat kepunahan jenis (species extinction), melalui perubahan ekosistem alami menjadi ekosistem terbangun yang menyebabkan beraneka ragam jenis organisme kehilangan habitatnya dan pada perubahan menjadi ekosistem pertanian (agroekosistem), penggunaan pestisida secara berlebihan mematikan beraneka jenis organisme dalam agroekosistem terutama organisme musuh alami dan penyerbuk dan penggunaan pupuk secara berlebihan menyebabkan eutofikasi badan-badan perairan yang mematikan beraneka jenis organisme perairan dan organisme terestrial yang menggunakan badan perairan untuk menyelesaikan daur hidupnya, termasuk antara lain berbagai jenis capung yang berperan sebagai musuh alami.
- Mengganggu daur air (water cycle) dan daur hara (nutrient ccycle), yang terjadi karena pembangunan bendungan dan jaringan irigasi mengubah agroklimat menjadi sesuai untuk perkembangan populasi hama (dan patogen) dan penggunaan pupuk kimia mengganggu daur hara alami sehingga badan-badan perairan mengalami peningkatan risiko mengalami eutrofikasi yang dapat mematikan musuh alami yang menggunakan badan-badan perairan untuk menyelesaikan daur hidupnya.
- Mengganggu iklim global (global climate), perubahan penggunaan lahan dari lahan hutan menjadi lahan pertanian melepaskan gas karbondioksida, nitrogen, dan belerang yang semula tersimpan dalam biomassa di dalam tanah maupun di atas permukaan tanah ke udara sehingga berkontribusi terhadap pemanasan global (global warming) dan perubahan iklim (climate change) yang selanjutnya mempengaruhi perkembangan populasi dan sebaran geografik hama (dan patogen).
Man makes an organism a pest as soon as he requires something it needs and which he is not prepared to share with it; and he frequently makes it a "worse" pest by manufacturing an environment that favors its increase and survival.
Menurut Corbet (1975), sebenarnya manusialah sendiri menjadikan suatu organisme sebagai hama ketika memerlukan sesuatu yang tidak berkenan untuk digunakan bersama dengan organisme lain. Manusia membuat organisme yang dikategorikannya sebagai hama menjadi lebih merusak dengan cara membuat lingkungan menguntungkan bagi pertumbuhan populasi dan sintasan hama.
Kogan & Jepson (2007) menambahkan:Homo sapiens is the only species that has the capability of regulating its own population. Yet, for cultural, religious, or economic reasons, in vast regions of the world, the human population is growing far beyond normal replacement levels and often exceeding the region's carrying capacity.
Bagi Kogan & Jepson (2007), manusia adalah satu-satunya spesies yang mempunyai kemampuan untuk mengendalikan populasinya sendiri. Namun demikian, atas nama alasan budaya, agama, dan ekonomi, populasi manusia meningkat dengan laju kelahiran yang jauh melebihi laju kematian dan sering melebihi daya dukung lingkungan setempat. Melalui pernyataan ini, mereka sebenarnya secara halus menyatakan bahwa dengan menggunakan budaya, agama, dan ekonomi sebagai alasan, sebenarnya manusia menjadikan dirinya sebagai hama.
- Manusia sendiri, dengan membudidayakan tanaman yang disenangi oleh hama (dan patogen) dengan menerapkan cara-cara budidaya yang mendukung perkembangan populasi dan kemampuan hama (dan patogen) menyintas, sebagaimana mereka nyatakan: If nature had a conscience she would name Homo sapiens her number one pest. Which other species, of the now assumed 10–30 million that inhabit the Earth, has caused more destruction, changed the natural landscape more deeply and extensively, exterminated more of the other species, or killed more of their own, than humans?
![]() |
Gambar 1.3. Sisiempat (tetrahedron) penyakit tumbuhan yang juga berlaku untuk hama sehingga menjadi sisiempat hama dan penyakit tumbuhan. |
- Apple, J. L. & Smith, R. L. 1976. Integrated Pest Management. New York & London: Plenum Press, baca Chapter 5.
- Flint, M. L. & van den Bosch, R. 1981. Introduction to Integrated Pest Management. New York and London: Plenum Press, baca Chapter 1 sampai Chapter 3.
- Hill, D. S. 1997. The Economic Importance of Insects. Amsterdam: Springer Netherlands, baca Chapter 1 dan Chapter 3.
- Kerruish, R. M. & Unger, P. W. 2010. Plant Protection Book 1 - Pests, Diseases. and Weeds, 4th ed. Canberra: RootRot Press, baca Chapter 1.
- Kogan, M. & Jepson, P. (eds.) 2007. Perspectives in Ecological Theory and Integrated Pest Management. Boston: Cambridge University Press, baca Chapter 1.
- Paul, R. (2018, February 20). Damaging capacity of an insect pest: 4 factors | Agriculture. Essays, Research Papers and Articles on Agriculture in India. https://www.agricultureinindia.net/pests/damaging-capacity/damaging-capacity-of-an-insect-pest-4-factors-agriculture/15948
Setelah membaca materi kuliah, silahkan buat minimal satu pertanyaan dan atau komentar mengenai materi kuliah. Buat pertanyaan secara langsung tanpa perlu didahului dengan selamat pagi, selamat siang, dsb., sebab belum tentu akan dibaca pada jam sesuai dengan ucapan selamat yang diberikan. Ketik pertanyaan atau komentar secara singkat tetapi jelas, misalnya "Mohon menjelaskan apa manfaat mempelajari statistika terapan". Pertanyaan dan/atau komentar diharapkan ditanggapi oleh mahasiswa lainnya dan setiap mahasiswa wajib menanggapi minimal satu pertanyaan dan/atau komentar yang disampaikan oleh mahasiswa lainnya. Pertanyaan dan/atau komentar maupun tanggapannya disampaikan paling lambat pada Rabu, 11 September 2024 pukul 24.00 WITA dengan cara menjawab pertanyaan pada laporan melaksanakan kuliah.
1.1.2.3. Mengerjakan Tugas/Projek Kuliah
- GPS Data Exa Tools untuk menentukan koordinat Lintang Selatan (LS) dan Bujur Timur (BT) lokasi pengamatan dan setelah terpasang melakukan pengaturan dengan menekan tiga garis mendatar di sebelah kiri nama aplikasi lalu pilih Setting dan tekan pilihan Coordinate units lalu pilih Decimal degrees agar satuan koordinat dinyatakan dalam derajat desimal, bukan dalam satuan derajat, menit, dan detik.
- OpenCamera untuk mengambil foto gejala kerusakan oleh hama, organisme hama, serta gejala penyakit dan tanda patogen disertai dengan koordinat geografik dan setelah terpasang melakukan pengaturan ...
- Nama lengkap, umur, pendidikaan terakhir petani, dan nomor ponsel petani (abaikan jika tidak mempunyai ponsel)
- Nama desa/kelurahan, kecamatan, dan kabupaten/kota tempat tinggal petani
- Jenis, umur (bulan), dan luas tanam (hektar) tanaman semusim atau jenis, umur (bulan), dan jumlah (pohon) tanaman tahunan.
- Lakukan pengukuran koordinat dan elevasi (ketinggian tempat) dengan cara memegang ponsel pada bagian terbuka pada lahan lokasi pengamatan untuk mengukur koordinat LS dan BT serta elevasi (ketinggian tempat) lokasi budidaya tanaman yang dipilih lalu catat angka koordinat dan elevasi setelah akurasi (Accuracy) mencapai angka < 5 m.
- Amati pola pertanaman yang dilakukan petani, apakah monokultur atau tumpangsari dan jika tumpangsari, jenis tanaman lain yang dibudidayakan bersama dengan tanaman utama
- Ambil foto keadaan tanaman yang memperlihatkan hamparan tanaman semusim atau sosok tanaman tahunan.
- Menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah selambat-lambatnya pada Jumat, 6 September 2024 pukul 24.00 WITA dan setelah menandatangani, memeriksa daftar hadir yang telah ditandatangani;
- Menyampaikan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Projek selambat-lambatnya pada Rabu, 11 September 2024 pukul 24.00 WITA dan setelah menyampaikan, silahkan periksa untuk memastikan bahwa laporan sudah masuk.
Dipublikasikan pertama kali: 30 Agustus 2023.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMenarik sekali terkait dengan ulasan yang dipaparkan oleh tmn tmn, ada beberapa hal yang mau pertanyaan terkait dengan materi yang sudah di paparkan ini. Terkait dengan bagaimana solusi untuk mencegah terjadinya Hama pada tumbuhan, lalu bagaimana pendangan teman teman terkait dengan masalah yang terjadi Di NTT lebih kususnya penyakit Hama belalang di sumba timur.
BalasHapusTulisan yang sangat bagus. Penting sekali dijadikan sebagai referensi terhadap masyarakat umum apalagi ditengah krisis pangan akibat perubahan iklim.
BalasHapusKita tau bahwa hama tanaman sangat merugikan komoditas hasil tanam seperti buah dan sayur.
Kerusakan mengakibatkan kualitas menurun sehingga kesejahteraan masyarakat dari harga jualnya yang anjlok.
Tulisan di atas serta eksperimen yang akan dilakukan kiranya memberi titik terang bagi masyarakat umum lebih khusus para petani hortikultura.
Apakah ada cara untuk mengurangi dampak negatif pengelolaan hama dan penyakit tumbuhan terhadap lingkungan?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMengapa kondisi lingkungan menjadi peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan hama dan patogen?
BalasHapusKondisi lingkungan memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan hama serta patogen karena faktor-faktor seperti suhu, kelembapan, dan ketersediaan nutrisi memengaruhi laju reproduksi dan penyebaran mereka. Suhu yang optimal dapat mempercepat siklus hidup, sementara kelembapan tinggi mendukung pertumbuhan jamur dan bakteri. Selain itu, kesehatan tanaman yang dipengaruhi oleh nutrisi dan kondisi tanah menentukan kerentanan mereka terhadap serangan. Dengan memahami interaksi ini, strategi pengelolaan hama dan penyakit dapat ditingkatkan untuk melindungi tanaman secara lebih efektif.
HapusApa kriteria suatu organisme heterotrof dikategorikan sebagai organisme pengganggu tumbuhan (OPT)?
BalasHapusApa metode yang digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit tumbuhan?
BalasHapusAda beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit tumbuhan, yaitu:
HapusPengendalian mekanis
Cara ini dilakukan dengan menangkap, memukul, atau menghalau hama secara langsung. Pengendalian mekanis dapat dilakukan dengan tangan atau menggunakan alat seperti perangkap.
Pengendalian fisik
Cara ini menggunakan faktor fisik seperti panas, pengaliran udara, pembakaran, penggenangan, solarisasi tanah, lampu perangkap, dan pengaturan cahaya dan suara.
Pengendalian secara organik
Cara ini merupakan pendekatan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam pengendalian secara organik, yaitu:
Memilih varietas tanaman yang tahan penyakit
Rotasi tanaman
Menggunakan ramuan alami
Memanfaatkan serangga pengendali hama
Pemupukan dan irigasi yang tepat
Menggunakan kompos
Pengendalian terpadu
Cara ini melibatkan penggunaan berbagai metode, seperti varietas tanaman yang tahan hama dan penyakit, rotasi tanaman, sanitasi, penggunaan musuh alami, dan pestisida nabati.
Selain itu, untuk mengendalikan hama dan penyakit tumbuhan, Anda juga dapat melakukan pemantauan dan prediksi, menjaga lingkungan dengan baik, serta melakukan pengawasan dan perawatan rutin.
Bagaimana perubahan iklim berpengaruh terhadap perkembangan hama dan penyakit tana?
BalasHapusMengapa beberapa heterotrof yang biasanya tidak merugikan dapat menjadi hama ketika tanaman dibudidayakan?
BalasHapusBagaimana cara mengatasi penyerangan hama dan penyakit pada tumbuhan
BalasHapusBagaimana cara mengidentifikasi gejala awal serangan hama dan penyakit pada tanaman?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus